Jumat, 14 Januari 2011

OPEN SOCIAL

Pada tanggal 30 Oktober 2007 yang baru  lalu, Google secara resmi meluncurkan sebuah standar pemrograman atau API (Application Programming Interface) yang diberi nama Google Open Social. Standar ini memungkinkan pengembang software untuk membangun aplikasi yang di host dan dapat mengakses atau memanfaatkan data pribadi anggota dari beberapa portal jejaring sosial yang bergabung dalam project ini, seperti Orkut, Salesforce, LinkedIn, Ning, Hi5, Plaxo, Friendster, Viadeo dan Oracle.  Selain dapat mengakses data pribadi, standar pemrograman ini juga memungkinkan sebuah aplikasi memanfaatkan informasi tentang relasi antar satu individu dengan individu lainnya, bagaimana mereka saling kenal, kesamaan apa saja yang mereka miliki, minat dan selera masing - masing individu dan  tentang aktivitas atau perkembangan lainnya yang terjadi yang relevan dengan profile individu - individu tersebut.
Google bukan yang pertama. Sebelumnya, portal jejaring sosial yang sedang naik daun, Facebook.com juga mengeluarkan  apa yang disebut Facebook Platform. Standar pemrograman yang memungkinkan pengembang software untuk membangun aplikasi dengan mengakses data dan informasi dari individu - individu yang tergabung di dalam portal jaringan tersebut, atau yang mereka sebut sebagai Social Graph. Bedanya adalah, pengembang software harus menggunakan bahasa pemrograman yang khusus dikeluarkan oleh Facebook, dan aplikasi yang dihasilkan hanya dapat di host di Facebook. Sementara dengan Open Social, aplikasi yang dapat dibangung menggunakan javascript dan HTML ini dapat di host di berbagai portal yang turut berpartisipasi.
Apa yang ditawarkan oleh Facebook.com dengan platform developmentnya itu memang terbukti menarik minat banyak orang untuk mengunjungi dan berinteraksi di portal tersebut. Misalnya, bagaimana orang - orang menjadi antusias melihat siapa saja yang memiliki minat yang sama tentang suatu jenis atau judul film. Kemudian, dari informasi tentang "kesamaan" dan "ketidaksamaan" itu, mereka bisa kemudian menganalisa data pribadi - pribadi orang lain, dan seterusnya.
Semakin menarik membayangkan apa yang dapat dilakukan dalam sebuah portal jejaring sosial. Tak cuma  sekedar berbagi kata dan cerita, kini bergabung dalam portal jejaring sosial juga berarti berinteraksi dan berkomunikasi secara lebih interaktif dengan rekan - rekan di manapun mereka berada. Tak heran, perang memperebutkan data diri dan dan data relasi antar individu kini menjadi sesuatu yang serius dan melibatkan para pebisnis online dan software raksasa.
Google sempat "kecolongan" dengan kesepakatan senilai 240 juta dolar Amerika yang dibuat antara Microsoft dan Facebook, yang menjadikan Microsoft sebagai pemegang hak beriklan di Facebook.com sekaligus memberikan kepemilikan portal jejaring sosial ini kepada konglomerat software itu sebesar 1,6%. Memang, Facebook saat ini dapat dikatakan menjadi the raising star dengan popularitas yang terus menjulang, dengan 73,5 juta unique visitor selama bulan September 2007, Facebook saat ini telah menjelma menjadi perusahaan bernilai 1,5 miliar dolar Amerika. Sebagai perusahaan dengan fokus iklan berbasis internet, Google tentu sangat menginginkan untuk dapat memiliki pula hak beriklan di Facebook yang diyakini dapat menjadi lahan subur bagi para pemasang iklan.
Kita lihat saja, apakah Google dengan para portal pendukung Open Social dapat menandingi Facebook yang didukung oleh Microsoft. Kita lihat juga bagaimana perang perebutan kue iklan di internet ini akan berkembang ke mana lagi setelah ini. Dan kita, sebagai individu - individu yang datanya sangat diinginkan oleh para pebisnis ini silakan saja menikmati berbagai fasilitas dan kegairahan ber-network ria melalui berbagai portal jejaring sosial.
Mencari platform  networking yang mau dipakai untuk produk di Ocentrum, saya mencoba beberapa platform:

  1. Elgg, kelihatannya ini platform yang paling ideal. Dibuat menggunakan PHP5, dengan fungsi-fungsi yang sederhana. Memang ditujukan untuk itu. Agar bisa dikembangkan. Sebagai platform dasar, elgg menjalankan tugasnya dengan baik. Bisa override fungsi seperti Drupal, sehingga tidak perlu otak-atik core-nya untuk mengganti sesuatu. Ini agar bisa diupgrade tanpa mengganggu situs produksi. Banyak fungsinya yang spesifik PHP5 membuat saya harus buka kebetan lagi. Kelemahannya satu, dokumentasinya masih sedikit, dan plugin komunitasnya belum terlalu banyak (halah, sudah gratis minta slamet). Lisensinya juga GPL
  2. PHPIzabi, ini sudah lama dicoba. Kelemahannya ada di lisensinya, yang sangat terbatas. Dan source codenya tidak terlalu rapi.
  3. iSocial – belum sempat coba. Tapi kelihatannya cukup menjanjikan. Lisensinya GPL.
  4. Spree – lebih ke sharing knowledge. Mungkin cocok untuk helpdesk Linux.
Baru itu cobanya. Ada juga yang berplatform RoR, Insoshi. Kelihatan simpel dan mirip aplikasi bikinan 37signals. Tapi sekarang belum waktunya belajar bahasa baru.
Sebelumnya sudah oprek Drupal. Tapi terlalu banyak effortnya, dan terlalu kompleks modul yang dilibatkan. Akhirnya, menggunakan Elgg. Saat ini masih coba modifikasi hingga sesuai dengan yang diinginkan


Situs jejaring sosial OpenSocial diprakarsai oleh The OpenSocial Foundation, sebuah organisasi bisnis yang mengembangkan layanan photo-sharing berbasis situs jejaring sosial di posisi netral, meskipun Yahoo dan Google tergabung di dalamnya.
Kolaborasi ini secara tidak langsung memberi daya saing tersendiri terhadap situs jejaring sosial terbesar di dunia, Facebook, karena tidak hanya Yahoo dan Google bergabung di dalam OpenSocial, tetapi juga diikuti beberapa situs jejaring sosial raksasa seperti MySpace, Friendster, hi5, LinkedIn, Ning, Orkut, dan Bebo.
Di dalam salah satu blog yang dilansir PCWorld, Kamis (26/3/2008), Vice President Yahoo Wade Chambers mengatakan bahwa Yahoo bergabung dengan OpenSocial karena berencana untuk menjadikan OpenSocial sebagai salah satu aplikasi di masa mendatang.

0 komentar:

Posting Komentar